0

Keanekaragaman Hayati Indonesia

Saturday, January 14, 2012
Share this Article on :
Pendahuluan
Penyempurnaan Kurikulum 1994 menjadi Kurikulum 1999 pada mata pelajaran Biologi SMU ditemukan beberapa penambahan konsep baru . Selain terjadi beberapa pergesarn materi di kurikulum 1999 hirakis dalam pembelajaran biologi terjadi perubahan juga . Fokus pembelajaran biologi pada kurikulum ini adalah mempelajari konsep biologi dari konsep mahluk hidup yang di lihat dari mahluk multisel ke uni sel . Jika pada kurikulum 1994 mempelajari biologi dari konsep sel kemudian baru dikembangkan pada konsep yang lebih luas pada mahluk hidup multisel pada kurikulum 1999 terjadi kebalikannya,Adanya cara pandang ini memyebabkan beberapa pokok bahasan mengalami penambahan konsep yang sebelumnya pada kurikulum 1994 tidak ditemukan .
Penambahan konsep dijumpaipada biologi kelas I (satu ) yaitu munculnya pokok bahasan Keanekaragaman hayati sebagai pokok bahasan pokok bahasan pertama. yang diberikan pada semester 1 , Apa latar belakang penambahan konsep Keanekaragaman Hayati serta apa yang dipelajari dalam konsep tersebut ? serta bagaimanakah konsep tersebut diberikan pada pembelajaran biologidi kelas ? Makalah ini akan mengupas permasalahan tersebut.
Apakah Keanekaragaman Hayati (Bio Diversity) itu ?
Keanekaragamnan hayati terdiri dari kata Keanekaragaman dan hayati . Keanekaragaman dalam bahasa Inggris berarti Diversity yang memiliki arti beraneka macam , sedangkan hayati dapatdi artikan sebagai Mahluk hdup (bio ). Jadi secara luas Keanekaragaman hayati merupakan beraneka macam mahluk hidup di bumi ini . Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel satu hingga mahluk bersel banyak; dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem. Banyaknya keanekaragaman mahluk hidup ini meyebabkan diperlukannya pengenalan lebih dini kepada siswa untuk menyadarinya melalui pembelajaran di sekolah.
Mengapa konsep keanekaragaman hayati perlu dikenalkan pada siswa ?
Pada tahun 1992, UNEP melaksanakan UNCED (United Nations Conference on Environment and Development) di Rio de Janeiro, Brazil, dan menghasilkan, salah satunya adalah Convention on Biological Diversity (CBD). Tujuan utama konvensi ini ialah melestanikan keanekaragaman hayati, memanfaatkan sumber daya genetik secara berkelanjutan dan memastikan pembagian keuntungan secara adil dan merata dan pemanfaatan tersebut. Sumber daya genetik adalah benda atau barang yang merupakan unit atau komponen keanekaragaman hayati. Benda atau barang inilah yang dimanfaatkan secara langsung. Nyatalah bahwa makin besar keanekaragaman hayati, makin banyak pula sumber daya genetik, dan makin besar pula peluang pemanfaatannya, karena makin banyak pilihan barang yang dapat dimanfaatkan . Latar belakang permasalahan inilah yang menyebabkan pentingnya keanekaragaman hayati di pelajari di sekolah.
Tujuan pembelajaran konsep keanekaragaman hayati dalam GBPP Biologi SMU Kelas I adalah agar siswa memahami cara-cara mempelajari keanekaragaman hayati dengan pendekatan klasifikasi dan mengenal manfaat pengetahuan keanekaragaman tersebut.Keanekaragaman hayati menunjukkan totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem yang dijumpai di suatu daerah.
Untuk memudahkan siswa mempelajari Konsep Keanekargaman hayati , ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh para guru , diantaranya ;
a. Menyusun Materi yang harus di berikan kepada siswa
a. Menetukan tujuan pembelajaran khusus dan mendesign metode
b. Melengkapi sarana sumber belajar siswa, dimana pembelajaran konsep keanekaragaman hayati menuntut siswa dan guru tidak cukup hanya dengan membaca buku saja
c. Dalam proses belajar-mengajar terdapatnya berbagai macam variasi, guru dapat menugaskan siswa mencari informasi dari pustaka, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Guru menggunakan metode diskusi yang dilengkapi dengan gambar atau media lainnya
Apa saja Materi yang dipelajari pada Konsep Keanekaragaman Hayati ?
Konsep keanekaragaman hayati di SMA terbagi dalam beberapa uraian materi yang dapat disusun oleh guru . Adapun pokok uraian materi dapat di susun sebagai berikut
1. Arti keanekaragaman hayati
2. Macam keanekaragaman hayati dan contohnya
3. Manfaat mempelajari Keanekaragaman Hayati
4. Usaha manusia untuk melestarikan keanekaragan hayati
5. Metode / cara mempelajari Keanekaragaman hayati
1. Arti Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati berarti ungkapan pernyataan terdapatnya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah serta sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan makhluk hidup, baik tingkat genetik (dalam satu spesies), tingkat jenis(spesies), maupun tingkat ekosistem.
2. Tingkat/ Macam Keanekaragaman Hayati
Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu :
a. Keanekaragaman gen
Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu dari induk jantan dan lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis.
misalnya :
- variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau
- variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung
Yang membuat variasi tadi adalah : Rumus : F = G + L
F = fenotip
G = genoti
L = lingkungan
Jika G berubah karena suatu hal (mutasi dll) atau L berubah maka akan terjadi perubahan di F. Perubahan inilah yang menyebabkan terjadinya variasi tadi.
b. Keanekaragaman jenis (spesies)
Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba.misalnya variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat.
c. Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir. misalnya : ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada dalamnya ada harimau.Ketiga macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
Ketiga tingkat keanekaragaman hayati dipandang sebagai suatu keseluruhan atau totalitas yaitu sebagai Keanekaragaman hayati. Maksud dari konsep ini adalah :
1) Dengan mengetahui adanya keanekaragamaan gen merupakan modal dasar untuk melakukan rekayasa genetika dan hibridisasi (kawin silang) untuk mendapatkan bibit unggul yang diharapkan.
2) Dengan mengetahui adanya kenaekaragaman jenis dapat menuntun kita untuk mencari alternatif dari bahan makanan, bahan sandang, dan papan, juga dapat menuntun kita memilih hewan-hewan unggul yang dapat dibudidayakan.
3) Dengan mengetahui adanya keanekaragaman ekosistem kita dapat mengembangkan sumber daya hayati yang cocok dengan ekosistem tertentu sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian dan peternakan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Contoh Keanekaragam Hayati Dan Manfaatnya
a. Keanekaragaman tingkat Gen dan Species
Pilihan sumber daya genetik tergantung pada tersedianya keanekaragaman hayati. Bila seandainya hanya tersedia satu atau jumlah terbatas varietas padi, bila satu atau jumlah terbatas ini hilang, punah misalnya, tidak ada pilihan lagi. Akibatnya bagi menusia dapat dibayangkan. Padi merupakan komponen pangan utama yang menyusun 26% penyediaan pangan manusia.
Selain pada tingkat varietas (di dalam spesies), pentingnya keanekaragaman juga dirasakan pada tingkat spesies. Misalnya, Indonesia merupakan pusat keanekaragaman marga dunia. Dengan belasan spesies Durio, pilihan pemanfaatannya tidak terbatas pada durian biasa (zibethinus), tetapi kini sudah mulal dimanfaatkan spesies lain, yaitu lae (kutajensis). Masih banyak pilihan dan marga Durio ini yang mempunyai peluang pemanfaatan. Begitu juga halnya yang dapat terjadi pada hewan, misalnya ayam, kerbau, dan ternak lain, serta ikan.
Keanekaragaman hayati pada tingkat di dalam spesies (varietas) memberikan peluang kepada manusia untuk mengotak-katiknya dengan hasil varietas baru yang mempunyai keunggulan lebih. Pemuliaan tanaman atau hewan merupakan upaya manusia yang tergantung berat pada tersedianya keanekaragaman unit-unit di dalam spesies. Dengan tersedianya berbagai varietas — padi misalnya — tersedia peluang untuk menyilang-silangkan varietas-varietas tententu untuk memperoleh varietas padi baru yang dikehendaki manusia. Tersedianya varietas-varietas padi terwujud dari proses penyilangan dalam pemuliaan. Hal yang sama terjadi pula pada spesies-spesies lain tanaman dan hewan.
Bila bahan untuk pemuliaan tanaman atau hewan tersedia, dan pemuliaan dapat dilakukan di dalam negeri sendiri, akan dapat dilakukan pengurangan ketergantungan pada impor bibit. Varietas baru, yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam negeri dapat diciptakan sendiri. Kalau hal ini dapat dilakukan sendiri, maka jelas ketergantungan pada impor dapat dikurangi atau bahkan dihentikan.
b. Keanekaragaman hayati juga terjadi pada taraf ekosistem.
Dengan berbagai macam ekosistem, baik yang alami (hutan, gunung, lautan, dsb) maupun yang buatan manusia (sawah, pekarangan, kolam ikan, tambak, dsb) akan dapat dilakukan pemilihan pemanfaatannya, Peluang pemanfaatan ini makin besar bila keanekaragaman ekosistem makin besar pula. Tersedianya keanekaragaman spesies akan lebih besar bila terdapat lebih banyak ekosistem.
Untuk pertanian tanaman saja, misalnya, adanya banyak ekosistem pertanian akan menyediakan banyaki pilihan komponen keanekaragaman hayati. Sawah saja akan menyediakan padi, tetapi bila ditambah ladang dan pekarangan, akan dapat diperoleh lebih banyak pilihan. Dengan adanya kolam ikan, akan lebih banyak lagi sumber daya genetik yang dapat dimanfaatkan. Begitu pula keuntungan yang dapat diperoleh dari ekosistem-ekosistem lainnya. Makin beranekaragam ekosistem, makin banyak sumber daya genetik yang dapat disediakan.
4. Usaha untuk Menjaga Kelestarian Keanekaragaman hayati
Dengan mengetahui peranan dan manfaat keanekaragaman hayati untuk ekosistem maupun untuk manusia maka keanekaragaman hayati itu perlu dilestarikan, dilakukan melalui konservasi in-situ maupun konservasi eks-situ.Pada konservasi in-situ, keanekaragaman hayati dilestarikan diekosistemnya yang asli sehingga ekosistem tersebut dilindungi secara hukum (cagar alam, taman nasional, dan sebagainya).
Konservasi eks-situ dilakukan dengan cara menanam tumbuhan atau hewan di tempat bukan habibat asli tetapi memiliki ekosistem yang mirip. Ada tujuh bidang yang menjadi fokus pelaksanaan upaya ini:
a. Mengurangi laju kemerosotan komponen-komponen keanekaragaman hayati;
b. Mendorong pemanfaatan secara berkelanjutan;
c. Memberikan perhatian kepada ancaman terhadap keanekaragaman hayati, termasuk gangguan dari spesies asing yang menggeser spesies asli, perubahan iklim, pencemaran, dan perubahan peruntukan habitat;
d. Mempertahankan integritas ekosistem dan penyediaan barang dan jasa dari keanekaragaman hayati dalam ekosistem;
e. Melindungi pengetahuan, inovasi, dan praktek-praktek tradisional;
f. Menjamin pembagian keuntungan secara adil dan merata yang dihasilkan dari pemanfaatan sumber daya genetik;
g. Memobilisasi sumber-sumber dana dan teknis untuk pelaksanaan Konvensi mengenai Keanekaragaman Hayati.
5. Cara mempelajari Keanekaragaman hayati
Untuk mengetahui ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, perilaku atau ciri-ciri lainnya dari suatu flora dan fauna, langkah pertama dilakukan identifikasi yaitu menentukan nama ilmiah dan kelompok sesuai dengan Kode Tatanama Internasonal.Identifikasi merupakan kegiatan utama klasifikasi atau taksonomi, dengan klasifikasi dan taksonomi keanekaragaman hayati makhluk hidup dapat dipelajari dan dipahami dengan lebih mudah dan utuh

Bagaimanakah Metode Pembelajaran Yang sesuai Untuk Konsep Keanekaragaman Hayati ?

Keanekaragaman hayati meliputi berbagai macam aspek seperti ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, dan tingkah laku makhluk hidup yang selanjutnya akan menyusun suatu ekosistem tertentu.Agar siswa mampu mempelajari konsep Keanekaragaman hayati dengan baik diperlukan metode pengajaran yang tepat . Tujuan Pembelajaran yang dirumuskan oleh guru lebih di fokuskan agar dalam pembelajaran menggunakan observasi lingkungan bukan hanya dengan metode ceramah . Kombinasi metode observasi , eksperimen dan diskusi akan melatih siswa untuk dapat memotret adamya keanekaragaman hayati secara utuh .
Melibatkan siswa dalam kegiatan obsevasi lingkungan harus di bimbing sejak awal, guru harus tekun melatih siswa untuk menemukan masalah dan memecahkan masalah dengan menerapkan metode ilmiah dalam setiap pembelajaran di kelas . Memulai pembelajaran Konsep keanekaragam hayati dengan meminta siswa mengambil 2 helai daun dari tumhuan yang berbeda , kemudian guru meminta siswa untuk melakukan analisis persamaan ciri ciri yang dijumpai melalui pengamatan .


Artikel Terkait:

0 komentar:

Post a Comment