0

ASEAN, Jepang bahas dampak bencana

Saturday, April 9, 2011
Share this Article on :
"Jepang memberikan informasi tentang langkah yang mereka lakukan dalam penanganan dampak radiasi nuklir, dan bagaimana langkah ke depannya untuk meningkatkan penanganan bencana," kata jurubicara kementerian luar negeri Michael Tene kepada BBC Indonesia.
Dalam pertemuan satu hari ini, para menteri luar negari dari 10 negara anggota ASEAN akan berbagi pengalaman atas yang apa dialami Tokyo menyusul gempa kuat dan tsunami serta kebocoran radio aktif yang menyebabkan terganggunya pembangkit nuklir.
Pertemuan ini juga ditujukan untuk meningkatkan kerjasama dalam pencegahan dan mitigasi bencana serta risiko mengurangi dampak.
Sejumlah negara ASEAN, termasuk Thailand dan Vietnam tengah mempertimbangkan membangun pembangkit tenaga nuklir untuk memenuhi kebutuhan listrik.
Indonesia yang terguncang gempa dan tsunami besar tahun 2004, mengusulkan 'pertemuan khusus' ini sebagai tanda dukungan bagi Jepang yang selalu memberikan dukungan.
Pada akhir pertemuan ini, kedua belah pihak akan menekankan perlunya menjamin dan meningkatkan komunikasi serta koordinasi untuk memperlancar bantuan dan distribusi bila bencana terjadi, menurut kantor berita Kyodo.
Menyusul gempa dan tsunami tanggal 11 Maret lalu, kurangnya koordinasi dianggap sebagai salah satu tantangan terbesar dalam operasi darurat Jepang.
Sejumlah tempat di Jepang dilaporkan tidak dapat menerima bantuan dan sukarelawan dalam jumlah besar karena kurangnya kapasitas.
Gempa yang menyebabkan 28.000 orang tewas atau hilang, menyebabkan terganggunya aliran listrik, ditutupnya banyak pabrik dan anjloknya jumlah wisatawan ke negara itu.


Artikel Terkait:

0 komentar:

Post a Comment