"Penyanderaan itu, awalnya minta tebusan US$2,6 juta. Saat ini naik menjadi US$3,5 juta dollar," kata anak nahkoda kapal Slamet Jauri, Rezky Judiana saat ditemui di Jakarta, Minggu 10 April 2011.
Kabar itu diterima Rezky selama berkomunikasi dengan sang ayah tadi pagi. Rezky menambahkan, Slamet dan 19 ABK lainnya sangat berharap pemerintah dan PT Samudera Indonesia segera menanggapi tuntutan para pembajak.
Menurut Rezky, dari 20 awak kapal yang ditawan, 12 anak buah kapal (ABK) milik PT Samudera Indonesia itu dalam keadaan sakit parah.
"Papa sudah memberi kabar tentang ABK yang lain. Papa pesan kepada pemerintah dan pihak PT Samudera Indonesia untuk segera mendengarkan keadaan kami," kata Rezky.
"Kami sudah tidak berdaya di sini," kata Rezky menirukan sang ayah.
Sementara itu, Juru Bicara Presiden SBY, Teuku Faiza Syah ketika dihubungi VIVAnews mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memerintahkan kementerian terkait untuk mengambil langkah-langkah penyelamatan terhadap 20 awak kapal Sinar Kudus. Namun, kata dia, penyelamatan itu membutuhkan waktu. "Penyelamatan itu tidak mudah, membutuhkan waktu. Jadi harap bersabar," kata dia.
0 komentar:
Post a Comment