0

Stellarium: Aplikasi Planetarium

Monday, June 13, 2011
Share this Article on :
Taburan bintang di langit malam yang cerah dengan sedikit awan kini sulit kita temukan. Apalagi di perkotaan dengan banyaknya cahaya yang berpendar dari lampu-lampu jalan dan gedung-gedung tinggi membuat hitamnya langit tak sehitam di pelosok-pelosok perdesaan. Ilmuwan dan astronom memetakan benda-benda langit, objek-object dalam ruang tiga dimensi didatarkan pada kertas sehingga sulit dipahami. Tak heran banyaknya orang bingung membaca peta kota yang relatif datar dan statis, apalagi membaca peta langit yang bisa dianggap permukaan setengah bola dilihat dari pusatnya serta bersifat dinamis, selalu bergerak.


Sekolah menengah mengajarkan pengetahuan dasar tentang hal tersebut, seperti konsep horison, azimuth, orbit rotasi bumi, orbit ekliptikal, gerhana, tata surya dan konstelasi bintang. Kadang sang guru membumbui pelajaran tersebut dengan keharusan untuk mampu membuat lingkaran sempurna di papan tulis tanpa alat bantu jangka. Di luar sekolah, dunia hiburan menyodorkan ramalan picisan astrologi. Tidak penting, namun kadang ramai diobrolkan, kadang dicocok-cocokkan, seolah ramalan itu haruslah tepat sesuai dengan diri kita. Bahkan si pemilik atribut zodiak belumlah tentu tahu di mana konstelasi bintangnya berada di langit.


Peta langit kini lebih visual dalam simulasi di planetarium, sebuah peta langit dalam layar setengah bola. Duduk agak telentang menyaksikan bagaimana planet dan bintang dipetakan. Saat proyeksi peta digerakkan terlalu cepat membuat kita serasa berputar hendak terjungkal. Di Indonesia, mungkin hanya Planetarium Jakarta di komplek Taman Ismail Marzuki yang bisa anda kunjungi.

Perkembangan teknologi kini sudah memberikan kesempatan kita untuk menikmati planetarium di rumah melalui layar monitor komputer. Bahkan aplikasinya tersedia bebas, tak perlu membayar lisensi, tinggal unduh, set lokasi rumah/kota anda, dan nikmati. Beberapa aplikasi ilmu perbintangan ini kurang menarik bagi awam, mungkin karena terlalu spesifik atau terlalu saintifik, atau hanya sekadar penampilan grafiknya terlalu kaku. Satu aplikasi planetarium yang sangat menarik dan bagus adalah Stellarium.

Saat Stellarium pertama kali dibuka, kita masukkan posisi geografis rumah atau kota kita, dan Stellarium akan menampilkan langit sesuai dengan jam komputer. Jika malam hari anda akan mendapatkan langit hitam penuh bintang, jika siang hari layar monitor anda sedikit silau oleh pendaran cahaya matahari. Dengan menggunakan mouse anda tinggal gerakkan ke arah langit mana anda ingin melihat. Anda pun bisa memilih mode tampilan, bisa dalam mode perspektif seperti mata kita memandang horison dan langit langsung, bisa stereografik, bahkan bisa menampilkan dalam bentuk pandangan mata ikan.


Dengan tombol mouse-wheel anda bisa menuju ke objek pengamatan dengan pembesaran, informasi nama dan keterangan lainnya akan terlihat di sudut kiri atas, bahkan ada tampilan dinamis seperti jarak objek, sebab objek yang sedang diamati bergerak realtime sesuai dengan kenyataannya.


Dari 120.000 objek yang dipetakan dengan aplikasi ini memang tidak semuanya mempunyai gambarnya. Beberapa objek penting disertai dengan gambar hasil pengamatan teleskop raksasa, membuat objek yang kita amati lebih realistik, misalnya saat mengamati planet Saturnus dengan pembesaran kita akan melihat Saturnus berotasi, terlihat dari tekstur permukaannya yang bergerak.


Tidak hanya objek langit berupa planet dan bintang, tampilan Stellarium disertai pencahayaan dan kondisi atmosfer. Misalnya saat sore hari matahari terbenam maka langit Stellarium akan memerah kekuningan. Selain horison disertai arah kompas, juga bidang langit bisa ditampilkan grid azimuth, garis konstelasi bintang, nebula, dan gambaran artistik konstelasi. Beberapa tampilan horison bisa dipilih, apakah di laut atau di padang rumput.


Stellarium: Gerhana Matahari Total 11 Juni 1983Stellarium: Gerhana Bulan Total 5 Mei 2004


Selain menampilkan penampakan langit saat terkini, Stellarium pun dapat menampilkan penampakan langit di masa lalu atau masa depan dengan cara memasukkan tanggal dan jamnya. Saya bernostalgia menyaksikan proses gerhana matahari total 11 Juni 1983 dulu, menyaksikan proses gerhana bulan total 5 Mei 2004 yang lalu, juga melihat langit saat saya dilahirkan.


Stellarium juga bisa difungsikan sebagai media presentasi dalam bentuk script, misalnya anda dibawa ke langit kota Bangladesh tahun 2009 saat gerhana matahari total, layar akan bergerak dengan sendirinya dan kalimat penjelasan akan muncul di layar, step by step, pembesaran objek, gerakan objek dan sebagainya.


Kebutuhan spesifikasi komputer untuk aplikasi ini tidaklah terlalu tinggi, saya nyaman menggunakannya di komputer Pentium III/733, bersistem operasi Linux. Untuk Windows dan Macintosh juga tersedia.

Mari memandang langit!

Download Stellarium



Artikel Terkait:

0 komentar:

Post a Comment