Membahas Bung Karno tidak akan selesai hanya dengan sebuah artikel blogspot. Itu pelecehan namanya! Membaca perihal beliau juga mustahil hanya dari sebuah buku, apalagi buku itu terbitan jaman orde baru. Soekarno terlalu kompleks!
Dari sekian banyak buku tentang pribadi Soekarno, ada satu buku yang jadi raja. Buku autobiografi pertama (dan terakhir?) yang bersumber dari bibir beliau langsung, yang jadi acuan dari setiap penulis tentang Bung Karno pula. Buku hebat langka ini berjudul: "Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia". For real, saya punya buku ini, and this is the best book I've ever read!
Jangan bayangkan buku ini berisi seribu puja dan puji dari penulis penjilat kepada sang penguasa, seperti buku-buku tentang tokoh pada umumnya. Tidak, kawan. Sama sekali tidak! Penulis buku ini adalah Cindy Adams, dan dari namanya jelas kita tahu, ia bukan orang Indonesia. Keobjektifitasan buku ini tercermin pada bab I, dimana Bung Karno berkata, "buku ini tentu berisi hal bagus tentang ku, agar egoku terpenuhi. Tapi juga harus mengkritik dan menyebutkan kejelekanku, agar orang mau membelinya".
It's true, mister President!
It's true, mister President!
Membaca buku ini bagai duduk bersila bersama sang proklamator, berdua di teras rumah kala sore hari. Suasananya santai dan sejuk! Bung Karno menyebut dirinya "aku", dan memanggil kita "kau", seolah ini adalah percakapan antara sahabat karib. Dan ia akan bercerita panjang, dari kesukaanya memandang wanita cantik, kesulitannya memilihkan bra untuk istrinya, sampai kesedihannya pada pers negeri paman sam.
teras untuk ngobrol ?!
Bagaimana dengan isinya?
Lengkap! Aku disuguhi berbagai cerita menarik. Dari awal orang tua Soekarno bertemu, hingga makna sebenarnya dari "Presiden Seumur Hidup", "Demokrasi Terpimpin" yang sepertinya dipelitir dengan penuh semangat oleh orde baru, agar citra Soekarno jadimaruk, haus kekuasaan, diktator, dan komunis. Bagaimana mungkin ada orang menyebut Soekarno sebagai seorang komunis? Seorang Haji Akbar, yang menangis seperti anak kecil saat berkunjung ke makam Nabi Muhammad adalah seorang komunis? Tentu saja tidak! Dan di sinilah Soekarno bercerita langsung padaku, sang pembaca, mengenai kesalahpahaman yang banyak terjadi sekarang.Membaca buku ini, kita akan tau, ia orator luarbuasa!
Kadang ia berapi-api, melotot dan menunjuk-nunjuk wajah kita dan berseru lantang :"cintai Indonesia yang kuwariskan padamu, Nak! Kau tahu? Demi merdekanya negara ini, aku berpindah-pindah penjara sampai belasan tahun, dan entah berapa percobaan pembunuhan ku alami. Ya, tentu saja Jepang, Belanda, dan para extrimis sangat ingin nyawaku. Jaga warisan ini! Ingat selalu, Nak, NKRI harga mati!" Bung Karno juga lah orang yang berteriak lantang berkata PERSETAN (dan aku jamin, presiden Indonesia sajalah yang menyebut ini di bukunya) kehadapan Amerika yang berniat memberi Indonesia bantuan, tapi dengan syarat mau tunduk pada politik barat.
"...Beri aku sebuah pisang yang berasal dari lubuk hatimu, maka aku akan memujamu selamanya. Tapi berilah aku sejuta dolar, dan bersamaan tampar pipiku ditengah orang ramai, dan akupun berkata padamu -meski nyawa taruhannya- PERSETAN!!!"
Buku ini tidak melulu berisi orasi politik. Justru banyak sisi humanisme sang proklamator yang diangkat disini
Kadang ia bercerita dengan pelan, mengenang masa kecilnya yang begitu miskin. Mengenang bagaimana ia mengintip teman-temannya asyik bermain mercon, dengan perasaan hancur lebur (ya, dia bilang perasaannya hancur, karena ia lah satu-satunya anak yang tak mampu membeli mercon). Bergetar suaranya tiap kali berbicara tentang Ibunya. Seorang wanita Bali, Ida Ayu Nyoman Rai yang selalu ia sungkemi setiap pergi, kemanapun. Sejak ia menjadi anak kecil yang menangis melihat sang ibu saat akan pergi merantau sekolah di Surabaya, hingga menjadi Pemimpin Besar Revolusi Indonesia, seorang Soekarno selalu sungkem pada ibundanya.
Ya, dia anak yang berbakti, dan juga sangat cemerlang!
Tahukah kalian, proklamator kitalah presiden dengan gelar doktoral terbanyak di dunia? 26 buah. Dan ini bukan sekedar gelar dari unversitas akreditasi B. Far Eastern University, Manila; Universitas Berlin; Universitas Budapest; Universitas Al Azhar, Kairo; dan universitas lain di Filipina, Amerika Serikat, Kanada, Jerman Barat, Uni Soviet, Yugoslavia, Cekoslovakia, Turki, Polandia, Brazil, Bulgaria, Rumania, Hongaria, RPA, Bolivia, Kamboja, dan Korea Utara . Ya, wow! Ini belum termasuk universitas lokal Indonesia. Kawan, Soekarno lebih besar dari pemikiranmu sekarang, karena ia memangdikerdilkan oleh sejarah.
Tahukah kalian, proklamator kitalah presiden dengan gelar doktoral terbanyak di dunia? 26 buah. Dan ini bukan sekedar gelar dari unversitas akreditasi B. Far Eastern University, Manila; Universitas Berlin; Universitas Budapest; Universitas Al Azhar, Kairo; dan universitas lain di Filipina, Amerika Serikat, Kanada, Jerman Barat, Uni Soviet, Yugoslavia, Cekoslovakia, Turki, Polandia, Brazil, Bulgaria, Rumania, Hongaria, RPA, Bolivia, Kamboja, dan Korea Utara . Ya, wow! Ini belum termasuk universitas lokal Indonesia. Kawan, Soekarno lebih besar dari pemikiranmu sekarang, karena ia memangdikerdilkan oleh sejarah.
Usia belum genap 16 tahun, Bung Karno sudah membaca karya besar orang-orang besar dunia. Banyak tokoh bapak negara Amerika yang ia kagumi. Di antaranya, Thomas Jefferson dengan Declaration of Independence yang ditulis tahun 1776. Sukarno muda, juga mengkaji gagasan-gagasan George Washington, Paul Revere, hingga Abraham Lincoln.
Ia melahap semua ideologi dari berbagai tempat, dari Washington DC hingga Moskow. Itulah yang membuat pemikirannya luas dan terbuka. Ia tahu sisi positif dan negatif dari liberal dan komunis, sehingga tak mau serta merta mencomotnya untuk diterapkan di Indonesia. Kalau tidak begitu, kawan, darimana bisa muncul Pancasila, ideologi tengah itu ? Silakan renungi dan rasakan, Pancasila adalah jembatan antara kaum liberalis yang dipimpin George Washington dengan Sosialis yang dikomando Karl Marx. Dua-duanya adalah idola Soekarno, sejak muda.
Terlihat bukan, betapa Soekarno adalah maniak membaca. Kekagumannya pada Nabi Muhammad digambarkan dengan baik pada buku ini. Tat Twam Asi, Gandhi, hingga Swami Vivekananda dari Hindu juga dikutipnya dengan teliti. Cerita dari seorang pastor dari Maluku jadi renungannya tentang kematian kelak di akhir bab. Aku rasa, inilah sebab mengapa seorang Sokarno menjadi orang besar. Ia tak pernah fanatik pada satu ilmu sampai tak sudi membaca ilmu lain. Otak dan jiwanya kaya, dan bebas dari kungkungan batasan ideologi!
* * *
"... aku dipuja bagai dewa, sekaligus dikutuk bagai bandit!"
Ini kutipan asli Bung Karno, dari buku Bung karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Sudah banyak desas-desus tentang beliau, baik dari para ahli, maupun dari orang yang "mengaku" ahli. Beliau memang tokoh dengan kelompok pecinta dan pembenci fanatik yang tak pernah surut. Bahkan hingga kini! Satu kelompok memuja ajarannya, satu lagi menghujatnya habis-habisan. itulah Soekarno, tokoh yang tak ada habisnya dikulik.
Saatnya mengklarifikasi hal itu,
menggali kontroversinya, dan mencari tahu dari sisi lain, sekaligus menyelami pikiran luarbiasa beliau (tentu pikirannya luarbiasa. Dalam sebuah tulisan saja ia bisa mengutip dan mengacu pada 30 pemikiran tokoh dunia berbeda ), langsung dari mulut dan hati seorang Soekarno. Telah banyak kita dengar orang bercerita tentang pribadi Soekarno, dan buku ini mengajak kita berbicara tentang Soekarno, langsung dari bibirnya sendiri!
Bung karno cilik
Came on!
Siapapun anda, bila ada semacam daftar 10 buku wajib baca sebelum dunia kiamat, buku ini wajib ada dalam daftar anda! Kenali, sebenarnya Indonesia dicanangkan menjadi apa oleh founding fathers-nya. Yang pasti, negara kepulauan yang luarbiasa indah, kaya, yang moyangnya membangun Borobudur yang tiada duanya ini tidak dicanangkan menjadi budak hutang barat, yang emas dan uraniumnya dicuri Freeport, tanpa perlawanan!
0 komentar:
Post a Comment